PR Buat Umat Islam Untuk Bersatu
Tidak terasa kita memasuki tahun baru Islam 1438
H yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2016. Berarti pula kita usianya berkurang
dan kita sudah semakin dekat menunggu panggilan Tuhan Yang Maha Kuasa. Berarti
pula kita harus lebih banyak beramal dan berbuat kebaikan untuk menghadapi ajal
atau hidup sesudah mati yang disebut alam kubur. Alangkah ruginya mereka yang
di saat kematian ternyata amal kebaikannya sedikit dibanding dosa-dosa yang
diperbuatnya saat menjalani hidup di dunia.
Momentum tahun baru Islam menjadi sangat penting,
karena saat itu Rasululllah mendapat keberhasilan di dalam dakwahnya menyiarkan
agama Islam sampai ke Madinah diawali dengan pembangunan masjid Kuba di dekat
kota Madinah. Umat Islam perlu merefleksikan peristiwa Rasulullah saw dalam
bingkai perjuangan menegakkan kebenaran, menegakkan keadilan di tengah-tengah
masyarakat yang kini semakin rapuh dan mulai ditinggalkan nilai-nilai kebenaran
dan nilai-nilai keadilan. Mereka lebih menonjolkan kulit dari pada isi.
Topeng-topeng berkeliaran melakukan propaganda palsu yang nihil dari nilai
kebaikan, kebenaran dan keadilan. Kelihatannya mereka memperjuangkan Islam,
tetapi sebenarnya mereka hanya memperjuangkan perutnya sendiri atau memperbesar
kelompoknya sendiri yang semata-mata justru untuk menghancurkan nilai-nilai
Islam di masyarakat.
Tahun Baru Islam jatuh di bulan Muharram, bulan
dimana Allah melarang untuk melakukan peperangan atau permusuhan. Ini berarti
bahwa tahun baru adalah tahun perdamaian. Umat Islam tidak boleh saling
bermusuhan, saling bertengkar. Apalagi sama-sama umat Islam. Rasulullah tidak
mengajarkan umat Islam bermusuhan dengan umat selain Islam, apalagi sesama umat
Islam sendiri. Saat ini umat Islam sudah terpecah belah menjadi beberapa
golongan yang rentan dengan pertengkaran dan permusuhan. Maka momen tahun baru
perlu diaplikasikan kepada seluruh umat Islam untuk bersatu padu mengibarkan
satu bendera bernama bendera Islam. Tanpa embel-embel lain seperti yang terjadi
di zaman Rasulullah saw. Inilah PR yang mungkin tidak mudah untuk
merealisasikannya, karena masing-masing bangga dengan golongannya masing-masing
sebagaimana yang dilansir oleh Allah swt : dalam surat Al-Muminun ayat 53 “Kemudian
mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah
menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada
pada sisi mereka (masing-masing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar